KISAH KIM UNG YONG, MANUSIA SUPER JENIUS DARI CHINA - rizkimegasaputra.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH KIM UNG YONG, MANUSIA SUPER JENIUS DARI CHINA

Kim Ung-yong (lahir 7 Maret 1963 ) adalah Korea insinyur sipil dan mantan anak ajaib . Kim terdaftar dalam Guinness Book of World Records di bawah "Highest IQ ", buku memberikan skor anak sebagai sekitar 210.
  
Kim lahir di Hongje-dong , Seoul , Korea Selatan . Ayahnya adalah Kim Soo-Sun, profesor. Dia mulai berbicara pada usia 6 bulan, ia mampu membaca Jepang, Korea, Jerman , bahasa Inggris dan bahasa lain dengan ulang tahun ketiga. Pada usia 3 tahun, ia mampu memecahkan persamaan kalkulus yang rumit dengan mudah tanpa masalah. Ketika ia berusia empat tahun ayahnya mengatakan ia telah hafal sekitar 2000 kata baik dalam bahasa Inggris dan Jerman .

Dia menulis puisi dalam bahasa Korea dan Cina dan telah menulis dua buku yang sangat singkat esai dan puisi (kurang dari 20 halaman). Sebuah artikel diterbitkan tentang dia diLihatlah majalah. Setelah membaca artikel tersebut, seorang guru dan siswa di Sekolah Tinggi Hibah di Los Angeles mulai menulis kepadanya dan di bulan Februari 1967 ayahnya diterapkan untuk Kim yang akan mendaftar di Sekolah Tinggi Hibah. Dengan empat tahun, ia telah mencetak lebih dari 200 pada tes IQ biasanya diberikan kepada tujuh-year-olds. Pada tanggal 5 November 1977, Kim memecahkan diferensial rumit dan masalah integral kalkulus di televisi Jepang.

Dia mendapat gelar Ph.D. dalam fisika di Colorado State University ketika ia berusia 15 tahun. Ia pergi ke Amerika Serikat di mana ia bekerja untuk NASA. Setelah kembali ke Korea, ia memutuskan untuk beralih dari fisika ke teknik sipil dan memperoleh gelar doktor di bidang tersebut. Ia akhirnya diterbitkan sekitar 90 makalah pada hidrolika dalam jurnal ilmiah. [ rujukan? ] Pada tahun 2007 beliau juga menjabat sebagai fakultas tambahan diChungbuk National University .

Kim Sejak Kecil Mahir 4 Bahasa Dunia;

Kim Ung Yong sekarang
Kim Ung-Yong Kim Ung-Yong (lahir 7 Maret 1963) mungkin merupakan orang superjenius, yang masih hidup saat ini, tercatat dalam catatan resmi Guinness Book of Record sebagai manusia dengan IQ tertinggi saat ini, yaitu 210.
 
Kim mulai menempuh pendidikan di Universitas jurusan Fisika di saat usianya masih 3 tahun, dapat membaca dan menulis dalam 4 bahasa (Inggris, Korea, Jepang dan Jerman) pada saat ia berusia 4 tahun. Pada usia 4 tahun, ia menunjukkan kemampuannya menyelesaikan soal kalkulus integral dan differential yang sangat kompleks pada suatu acara TV di Jepang, menunjukkan kemahirannya dalam menguasai 4 bahasa yang dia kuasai dan menulis puisi.

Pada saat Usia 7 tahun, ia diundang untuk ke Amerika oleh NASA, mendapatkan gelar professor Ph. D dalam bidang Fisika di Colorado State University sebelum ia berusia 16 tahun, semasa berkuliah ia juga bekerja sebagai researcher di Nasa dan melanjutkan pekerjaan tersebut sampai pada tahun 1978 ketika ia memutuskan untuk kembali ke Korea, mendalami bidang Teknik Sipil, yang sama sekali berbeda dari bidang yang ia dalami sebelumnya (Fisika) dan berhasil mendapat gelar Doktor pada bidang teknik sipil.

Lelaki asal Korea Selatan ini sudah mengetahui empat bahasa yakni Korea, Jepang, Jerman, dan Inggris pada usia 4 tahun. Sebelumnya pada usia 3 tahun, ia memasuki jenjang Universitas di Hanyang University!

Pada usia 5 tahun dia memecahkan masalah soal Kalkulus. Walau masih bocah, namun disaat kuliah ia mempresentasikan hasil studinya dalam bahasa selain Korea dan 4 bahasa sebelumnya yang telah ia kuasai Jepang, Jerman, dan Inggris dan kini bertambah lagi yaitu bahasa Spanyol, Vietname dan Pilipina Tagalog.


Lalu lulus dari Universitas tersebut dengan gelar Ph.D di usia hanya 15 tahun! Dia mencatatkan diri sebagai manusia ber-IQ paling tinggi pada saat masih bocah sepanjang sejarah, yakni 210. Hingga kini belum ada menyamai rekor dunia Yong.

(http://forum.viva.co.id/tokoh-dunia/987013-kisah-kim-ung-yong-manusia-super-jenius-dari-china.html)

Posting Komentar untuk "KISAH KIM UNG YONG, MANUSIA SUPER JENIUS DARI CHINA"