Malam-- - rizkimegasaputra.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malam--

Malam--
Akhirnya malam membus waktu juga
Embun mulai turun membelai sunyi
Aku dan kamu
Terjaga di kehampaan
Tak terasa air di pelupuk mata meleleh
Bersama butiran embun sendiri mencari padang bulan
Sunyi pun menusuk kerinduan ini
Terasa hati ini tersayat
Air mata mengalirkan tetesan darah dari kesunyian
Tak seharusnya kita di kehampaan

Menjejak ruang yang sulit kita terjemahkan
Kau tahu
Sebenarnya kita seperti pelangi dan hujan
Kamu pelanginya
Selalu memberi warna dan lengkung senyuman
Dan aku
Hujan yang membiaskanmu
Menyemaimu di dalam rintikanku
Namun sekarang
Malam malam ini selimuti kita dalam gelap
Tanpa jalan keluar
Bulir air terjatuh mengharu dari mata
Sesak menjalar di sekujur nafas
Rapuh
Ah, kita berada di lembah nadir diri
Bukan saja mata ini yang sembab
Relung hati pun merintih terisak
Tak kuasa, perih meancap berulang kali
Hanya akan teringat
Kamu pelangiku
Aku hujanmu
Telah luruh
Dikepung lorong hitam berselimut duri
Aku akan coba melayang
Dan berusaha
Mengecup keningmu
Sedikit saja
Begitu mesra
Tetapi tanpa daya
Kau dan aku tetap tegak berdiri
Mencoba menghalau kehampaan
Hingga nanti
Walau tanpa ujung
Karena kita tahu
Kau dan aku selalu berpegangan tangan
 
 

Posting Komentar untuk "Malam--"