KOPRAL BAGYO: PEMIMPIN ITU JANGAN KARBITAN! - rizkimegasaputra.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KOPRAL BAGYO: PEMIMPIN ITU JANGAN KARBITAN!

Foto: Kopral Bagyo: Pemimpin itu jangan karbitan!

Tidak semua orang suka dan tertarik untuk bicara politik. Begitu juga dengan Kopral Subagyo Lelono. Dirinya enggan berkomentar banyak tentang perpolitikan nasional yang menghangat di bangsa ini.
Namun demikian, Kopral langka asal Solo itu berpendapat bahwa orang yang ingin menjadi pemimpin atau pejabat itu harus dari awal terbiasa akrab dengan semua lapisan masyarakat. Dengan berbagai profesi, lebih-lebih rakyat kalangan bawah.
Ketika ditanya seputar nama Mantan Wali Kota Joko Widodo (Jokowi), menurut Kopral Bagyo, sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sudah terbiasa dengan hidup sederhana. Jadi, jika Jokowi di Jakarta blusukan ke kampung-kampung, adalah bukan hal yang aneh.
"Pemimpin itu jangan karbitan (polesan)," kata Kopral Bagyo di Jakarta.
Adapun maksud 'karbitan' menurut Kopral kelahiran Banyuwangi ini, dia melihat calon-calon kepala daerah yang diusung PDIP dan meminta bantuan Jokowi. Jokowi dijadikan sebagai juru kampanye dan alat pendongkrak perolehan suara.
Hal ini terjadi misalnya pilkada di Jawa Barat, Sumatera Utara dan pilkada Jawa Tengah untuk waktu yang akan datang.
"Kalau lainnya kan karbitan, hanya mendompleng ketenaran Pak Jokowi," ungkap Kopral Bagyo.
Yang perlu diketahui untuk menjadi atau memilih seorang pemimpin, Kopral berusia 51 tahun ini menilai harus memiliki latar belakang yang bersih. Bekerja sepenuhnya mengutamakan kepentingan rakyat daripada sekelompok orang.
"Kalau Pak Jokowi kan jelas, memang dia orang desa, dari daerah yang sejak awal sebelum jadi gubernur terbiasa dan sudah menjadi kebiasaannya ke kampung-kampung untuk blusukan," jelas Kopral Bagyo.
"Jadi pemimpin jangan jadi pemimpin karbitan, hanya mendompleng ketenaran orang lain," tandasnya.
Kopral Bagyo dikenal sebagai tentara kuat. Dia sanggup lari 24 jam. Dia kuat push up 21 jam 40 menit. Tidak cukup sampai di situ. Pernah, pada peringatan Hari TNI, 5 Oktober 2011, Subagyo melakukan aksi ekstrem di depan puluhan warga dan penarik becak di sekitar SD Marsudirini Solo. Dia minum minyak rem, mandi air cabai, dan mematikan api rokok dengan cara dikunyah.
(merdeka/25/3/13)

-------------------------------------------------------------
HANYA DENGAN Rp.10.000 ANDA SUDAH BISA BERBELANJA ONLINE DI TOKO FB, klik http://bit.ly/VO5ChZ 


Tidak semua orang suka dan tertarik untuk bicara politik. Begitu juga dengan Kopral Subagyo Lelono. Dirinya enggan berkomentar banyak tentang perpolitikan nasional yang menghangat di bangsa ini.
Namun demikian, Kopral langka asal Solo itu berpendapat bahwa orang yang ingin menjadi pemimpin atau pejabat itu harus dari awal terbiasa akrab dengan semua lapisan masyarakat. Dengan berbagai profesi, lebih-lebih rakyat kalangan bawah.
Ketika ditanya seputar nama Mantan Wali Kota Joko Widodo (Jokowi), menurut Kopral Bagyo, sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sudah terbiasa dengan hidup sederhana. Jadi, jika Jokowi di Jakarta blusukan ke kampung-kampung, adalah bukan hal yang aneh.
"Pemimpin itu jangan karbitan (polesan)," kata Kopral Bagyo di Jakarta.
Adapun maksud 'karbitan' menurut Kopral kelahiran Banyuwangi ini, dia melihat calon-calon kepala daerah yang diusung PDIP dan meminta bantuan Jokowi. Jokowi dijadikan sebagai juru kampanye dan alat pendongkrak perolehan suara.
Hal ini terjadi misalnya pilkada di Jawa Barat, Sumatera Utara dan pilkada Jawa Tengah untuk waktu yang akan datang.
"Kalau lainnya kan karbitan, hanya mendompleng ketenaran Pak Jokowi," ungkap Kopral Bagyo.
Yang perlu diketahui untuk menjadi atau memilih seorang pemimpin, Kopral berusia 51 tahun ini menilai harus memiliki latar belakang yang bersih. Bekerja sepenuhnya mengutamakan kepentingan rakyat daripada sekelompok orang.
"Kalau Pak Jokowi kan jelas, memang dia orang desa, dari daerah yang sejak awal sebelum jadi gubernur terbiasa dan sudah menjadi kebiasaannya ke kampung-kampung untuk blusukan," jelas Kopral Bagyo.
"Jadi pemimpin jangan jadi pemimpin karbitan, hanya mendompleng ketenaran orang lain," tandasnya.
Kopral Bagyo dikenal sebagai tentara kuat. Dia sanggup lari 24 jam. Dia kuat push up 21 jam 40 menit. Tidak cukup sampai di situ. Pernah, pada peringatan Hari TNI, 5 Oktober 2011, Subagyo melakukan aksi ekstrem di depan puluhan warga dan penarik becak di sekitar SD Marsudirini Solo. Dia minum minyak rem, mandi air cabai, dan mematikan api rokok dengan cara dikunyah.
(merdeka/25/3/13)

Posting Komentar untuk "KOPRAL BAGYO: PEMIMPIN ITU JANGAN KARBITAN!"